Sabtu, 28 September 2013

Teroris Masih Kuasai Mal Nairobi


Jumlah korban tewas akibat penembakan brutal gerilyawan bertopeng di sebuah mal di Nairobi sejak Sabtu lalu, sudah mencapai 69 orang. Hingga Senin (23/9) kemarin, sekitar 10 hingga 15 gerilyawan yang disebut pemerintah Kenya sebagai kelompok teroris itu, masih menyandera para pengunjung mal.

Sebanyak 175 orang dilaporkan terluka akibat insiden penembakan brutal tersebut. Gerilyawan yang melakukan pembantaian di mal itu, mengklaim sebagai kelompok al-Shabab, yang terkait dengan kelompok al-Qaeda. Pasukan Keamanan Kenya masih mengepung para teroris. Motif penembakan brutal itu, diklaim al-Shabab sebagai balasan atas intervensi militer Kenya di Somalia.
Meski para gerilyawan itu masih menyandera pengunjung mal, juru bicara militer Kenya mengklaim sebagian sandera mulai bisa dibebaskan. Wartawan yang berada di lokasi mal, melaporkan, bahwa suara tembakan masih terdengar. "Sebagian besar sandera telah dibebaskan, dan Angkatan Pertahanan Kenya telah mengambil alih sebagian besar gedung mal," kata juru bicara militer Kenya, Kolonel Cyrus Oguna kepada stasiun televisi KTN.

Sebelumnya, Presiden Kenya, Uhuru Kenyatta mengatakan, ada 10 sampai 15 gerilyawan. Beberapa dari mereka yang diduga perempuan, masih menyandera beberapa pengunjung mal. Oguna menambahkan, sikap pemerintah Kenya sudah jelas. "Kami tidak akan bernegosiasi dengan teroris," ucapnya.

Presiden Kenyatta menyatakan, pasukannya tidak akan menyerah dengan para teroris. Dia telah bersumpah untuk tetap teguh dengan apa yang disebut "perang melawan teror" di Somalia. Dia berharap pasukannya bisa mengakhiri pengepungan mal itu. "Saya yakinkan Kenya berhasil menetralisir teroris seperti yang kita harapkan," imbuh Kenyatta. "Kami akan menghukum dalang aksi yang menyakitkan," ujarnya lantang.
Ledakan besar menggelegar kemarin hingga menimbulkan kepulan asap tebal membumbung dari mal tempat militan. Perkembangan tersebut semakin menyulitkan mengetahui nasib dari kemungkinan ada korban yang masi disandera






 Sumber : Bali post & Google

Tidak ada komentar:

Posting Komentar